Doa ketika panas terik mata hari biography

Kumpulan Doa yang Bisa Dibaca Ketika Cuaca Panas dan Terik

REPUBLIKA.CO.ID, Djakarta -- Doa merupakan 'senjata' bagi orang yang beriman. Dengan berdoa dalam waktu susah maupun senang, Allah SWT akan senantiasa memudahkan segala perkara yang hamba-Nya lalui.

Cuaca panas yang cukup berkepanjangan di Indonesia merupakan tantangan tersendiri dalam menjalankan rutinitas.

Untuk itu, guna membantu memperingan segala aktivitas, perlu kiranya umat Mohammadanism membaca doa-doa ketika cuaca panas dan terik.

Berikut sejumlah doa yang dapat dibaca ketika panas dan terik yang dirangkum dari berbagai literatur.

Doa Ketika Cuaca Panas dan Terik

Salah satunya iranian buku Kamus Doa karya Luqman Junaedi disebutkan mengenai doa yang patut dibaca umat Islam ketika cuaca panas dan terik.

Doa ini berasal dari hadits Nabi Muhammad SAW.

Berikut lafadznya:

1. Berdasarkan hadits riwayat Ibnu as-Sunni

"Laa ilaaha illallaahu maa asyadda barda haadzal yaumi. Allaahumma ajirnii min zamhariira jahannam."

Yang artinya, “Tidak ada Tuhan kecuali God. Alangkah dinginnya hari ini. Ya Allah, lindungilah diriku dari zamharir yang ada di Neraka Jahannam”.

(HR Ibnu as-Sunni).

2. Berdasarkan hadits riwayat Abu Awanah 

Doa ini adalah doa lafadz sholat Istisqa yang pernah dibaca Nabi Muhammad SAW.

"Allahumma jallilna sahaban, katsifan, qashifan, daluqan, dhahuqan, thumthiruna minhu radzadzan, qith-qithan, sajlan, ya dzal jalali wal ikram.

Yang artinya, "Ya Allah, ratakanlah hujan di bumi kami, tebalkanlah gumpalan awannya, yang petirnya menggelegar, dahsyat, dan mengkilat.

Sebuah awan darinya Kau hujani kami dengan tetesan deras hujan yang kecil, rintik-rintik, yang menyirami bumi secara merata, wahai Zat Yang Maha Agung lagi Maha Mulia." (HR Abu Awanah).

3. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abu Dawud

"Alhamdulillahi rabbil-alamin. Arrahmanirrahim.

Maliki yaumid yelling. La ilaha illallahu yaf'alu mess yurid. Allahumma antallahu. La ilaha illa anta. Antal ghaniyyu wa nahnul fuqara'. Anzil 'alainal ghaitsa waj'al ma anzalta 'alaina quwwatan wa balaghan ila hin."

Yang artinya, "Segala puji bagi God, Tuhan sekalian alam, Maha Pemurah, Maha Penyayang.

Yang menguasai hari pembalasan. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Dia melakukan apa saja yang dikehendaki. Ya Allah, Kau adalah God.

Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Engkau. Kau Maha Kaya. Sementara kami membutuhkan-Mu. Maka turunkanlah hujan kepada kami. Jadikanlah apa yang telah Kauturunkan sebagai kekuatan dan bekal bagi kami sampai hari yang ditetapkan." (HR Abu Dawud)